Sebuah senja yang kesumba, dan langit berpayung mega-mega.
Tak ada burung-burung diudara, hanya kepaknya yang memanggil-manggil, seakan lebih bisu dari bangku taman ini.
Dan kita tertawa, tapi tertahan oleh cuaca, yang memberat dan menekan.
Kita pun tenggelam seperti sepasang bayang-bayang, mengitari kelam dan dunia.
Pada sebuah senja yang tak kita mengerti, tapi kita hayati.
Pada sebuah senja yang tak kita mengerti, tapi kita hayati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar